CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA MANIS

CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA MANIS

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA MANIS, Hasrat-Bispak69 Satu Kamis di Awal mula 1988, saya datang dengan pesawat Garuda di lapangan terbang Ngurah Rai, Bali jam 21:30. Sesudah usai soal di airport, saya keluar dan bersua pengemudi mitra kerjaku di Bali.

Ketika itu kantor tempat saya bekerja lagi ada project di banyak provinsi di Indonesia salah satunya Bali. Saya bekerja untuk mengamati seluruhnya tugas maka kerap terbang ke sana kesini serta kerap yang kusinggahi merupakan Bali, umumnya 2 kalisebulan saya datangi Bali waktu 2-3 malam.

"Selamat malam Pak Virano, ini kunci mobilnya.." ia memberinya kunci mobil punya majikannya padaku. Memang mitra kerjaku ini selalu menyiapkan mobilnya untukku gunakan sepanjang saya ada dalam Bali.

"Bapak ingin ke mana sesudah ini..?" tanyaku.

"Langsung ke S.., jam 11 Pak Berbudi akan tiba ke sana" ujarnya.

S yakni nama sebuah klub di Kuta yang cukup populer banyak dikunjungi oleh beberapa orang lokal, jarang-jarang ada orang bule dari sana. Memanglah Bijaksana mitra kerjaku ini memiliki beberapa klub di wilayah Kuta, namun kantornya sendiri berada pada S.

"Kalaupun getho Bapak turut saya saja ke hotel, saya mandi sesaat lalu kita keduanya sama ke S", ajakku.
"Bisa Pak, kelak saya nanti di hotel", tangkisnya.

Sesampainya di Pertamina Cottage yang tak jauh dari airport, saya check-in serta selekasnya mandi lalu pergi ke S. Saat jam 10:45 saya sampai dari sana. S masih sepi. Receptionist yang udah mengenalku berujar..

"Pak Berbudi baru saja telpon, ia ada lebih kurang jam 11:30, Bapak dipersilahkan menanti di. Jika ingin minum, pesan saja Pak, silahkan saya antara ke"

"Ingin duduk di mana Pak?" tanyanya kembali sesampainya saya di.

CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA MANIS

Keadaan rada remang tenamun masih dapat memandang terang dari ujung ke ujung, musik lantas telah kedengar lumayan keras. Saya pilih duduk di bar. Ada kira-kira 7 bangku bar disekitarnya, saya putuskan yang sudut kiri, di sebelahku ada seseorang laki laki duduk sekalian nikmati satu gelas bir. Saya pesan Cointreau On The Rock ganda.

Kuperhatikan ada seseorang gadis duduk di ujung bar sisi kanan, sendirian, memakai pakaian cukup sexy, celana pendek ketat bahan kaos mempunyai motif garis merah putih dengan jalur membentang dan atasan serupa busana senam pendek hanya bawah buah dadanya maka memamerkan perutnya yang putih mulus, tanpa ada lengan, ketat melekat di badannya berbahan serta konsep yang serupa. Rambut terurai panjang sepunggung serta dada yang kelihatannya padat mencolok menantang, kaki putih panjang memakai sepatu boot hak tinggi. Kuperkirakan barangkali tingginya seputar 167 cm dan berat lebih kurang 50 Kg, langsing serta sangatlah elok.

Kelihatan ia lagi nikmati satu gelas Stawberry Margarita. Sehabis sesaat, saya saksikan gelasnya nyaris kosong. Saya ucapkan di bartender supaya dibuatkan satu Strawberry Margarita sama hal yang diminum gadis itu. Selesai tuntas, saya pegang dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku menggenggam gelas minumanku. Lantas saya hampiri ia.

"Hai.. Kita minum keduanya sama ya, namaku Virano" kataku di hadapannya sembari saya sajikan gelas yang ada di tangan kananku. Dengan tersenyum ia mengambil gelas Margarita itu dari tanganku.

"Wah.. Sukses" kataku dalam hati.

Tapi dengan tersenyum juga gadis itu memiringkan gelas itu hingga sampai seluruhnya tumpah ke lantai, saya kaget memandangnya serta rasanya muka ini panas membara karena barangkali emosi atau malu saya tidak jelas. Namun dengan enjoynya ia berucap:

"Terima kasih, minumannya nikmat sekali serta udah habis.." bicaranya begitu sinis sekali.

Saya kembali lagi ke tempat dudukku dengan membatasi rasa malu. Gak lama, seseorang waitress membisikiku..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Bila Bapak telah usai sama dia, bapak ditunggu-tunggu Pak Berbudi di kantornya", nyatanya waitress ini mengerti insiden baru saja.

Saya habiskan minuman dan jalan ke lantai 2 tempat Berbudi berkantor.

"Vir, sorry ya, lama tunggu gua, pengin minum apa, gua pesan ke bawah ya" kata Berbudi.

"Tidak perlu, gua baru minum dua gelas ganda di bawah barusan" jawabku.

Lalu kami repot mengulas realisasi project dengan satu diantaranya BUMN besar yang cabangnya berada di Denpasar di mana penerapan untuk Bali dan NTT saya berikan di Bijak dengan sisi senilai 15% dari keseluruhan project sampai ia dapat beli 2 mercy Bulldog E300 terkini ketika itu. Berbudi amat diuntungkan lantaran semua setting baik harga ataupun yang lain telah saya lakukan di kantor pusat. Bijak tinggal sediakan perusahaannya buat difungsikan serta pengurusan administrasi paper work, oleh karena itu kalaupun saya tiba ke Bali, saya terus dinomor kumpulkan oleh ia.

Telpon dari sisi mejanya berdering, lalu diangkat oleh Berbudi.

"OK, naik saja, saya kembali sama bossku dari Jakarta" tukasnya di pesawat telephone.

Gak lama pintu yang berada di belakang tempat dudukku terbuka. Saya tak menengok, tiba-tiba kedengar nada..

"Ooh.. Kelak saja dah, saya di bawah dahulu.." kedengar nada seorang gadis dengan suara terkaget.

"Ee.. Rara, masuk tidak lama, ini perkenalkan bossku baru tiba dari Jakarta" panggil Berbudi.

"E.. E.., gak usahlah, kelak kembali saja, minumanku belum habis di bawah.." suara sangsi terdengar lagi.

"Ayolah.. Sesaat saja, kelak saya panggil waiter suruh membawa minuman kamu, atau membikin barusan" paksakan Bijaksana.

Saya tidak melihat, hatiku telah menyampaikan jika ia yaitu gadis yang tinggi hati barusan serta saya harus pasang trick. Dengan terpaksa sekali dan perlahan-lahan ia hampiri meja Berbudi.

"Rara, Virano bossku dari Jakarta, Virano, Rara, dari Jakarta pula, tetapi kerap ada di dalam Bali" Bijak mengenalkan kami.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan gadis itu menjulurkan tangannya padaku dengan gantengg ditekuk habis tanpa ada senyuman. Saya memandang matanya dengan tajam, kuarahkan mataku dari ujung kepala hingga ujung kakinya, kutelanjangi ia dengan mataku lalu kembali kunaikkan mataku dan kutatap matanya dengan tajam. Kelihatan dari cahaya matanya seolah ia dalam sebuah jebakan ketakutan sendiri. Tanganku masih ada di dalam paha, tak kujulurkan untuk menyongsong ajakan menjabat tangan Rara, lalu saya menengokkan penglihatanku pada Bijaksana sekalian bercakap..

"Jadi esok lu jemput gua ke hotel atau bisa lebih dekat jika gua ke kantor lu saja jam 10-an, gua telah telephone mereka untuk diskusi esok jam 11 di kantornya".

Bijak pada kondisi terbengong bengong melihatku tiada nada, penglihatannya dipindahkan ke Rara seperti ajukan pertanyaan suatu hal yang begitu membahayakan. Sekejap Rara lari keluar kantor Bijaksana.

"Heh, ada apakah ini.., tidak santun lu sama cewek" sergah Bijak.

Saya beritahukan insiden di bar barusan, serta Bijaksana memberikan komentar..

"Rasain, kesempatan ini terkena batunya ia, nyata ia malu sama gua.. Ia kembali ngejar gua nih, gua tak mau. Sepanjang inilah memang berlagak jual mahal sama seluruhnya cowok di sini. Ia seorang bentuk dan peragawati Jakarta yang baru pengen tampak di atas" Bijak menceritakan.

Selanjutnya selesai tuntas soalku dengan Berbudi, saya kembali turun ke bawah sesudah ambil kunci 626 di mejanya. Lantas saya kembali pada bar serta pesan gelas ke-3 , nampak Rara masih duduk di ujung sembari memutar duduknya demikian lihat saya duduk di sana. Saya kembali membeli satu Margarita dan saya hampiri ia.

"Rara, untuk gelas ke-2  ini, kalaupun kamu ingin siram ke lantai, agar saya yang siram untuk kamu, tetapi jika kamu pengin minum, silakan kita bersahabat sejak mulai ini dan maafkan saya" saya bercakap.

CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA MANIS

Ia lihat mataku, kuberikan senyum lebar serta manis sembari mengusung bahuku buatnya. Perlahan-lahan tetapi pastilah, ia tersenyum dan ambil gelas dari tanganku serta disentuhkan di gelasku buat toast. Kami minum bersama sama. Saya mendekati telinganya lalu berbisik..

"Maafkan saya ya barusan di.."

"Maafkan saya pun, namun kamu jahat buat malu saya did epan Berbudi" protesnya.

"Kamu pun membuat malu saya di muka beberapa karyawan Bijaksana, hayoo.. Kritis mana"

Ia mencubit lenganku. Kutaruh tanganku di pundaknya. Dengan sedikit pergerakan menarik, kepalanya merapat, dan saya kecup pipinya kiri kanan.

"Ketimbang sama malu, lebih bagus kita keluar dari sini, antara saya makan, masalahnya saya alergi. Kalaupun malu, perut langsung keroncongan.." gurauku.

"Huuh, gunakan argumen saja, omong saja pengin bawa saya keluar sini" jawabannya menarik.

Kami duduk di restaurant di muka S, di lantai 2 yang menghadap ke jalanan sembari mengobrol ngalor ngidul. Tuntas makan, dua gelas Cointreau ganda dan tiga gelas Margarita kami tenggak kembali sampai kusaksikan jam sudah tunjukkan jam 1:30 pagi.

Rara, asal Jawa tengah, besar di Jakarta, berusia 23, baru usai kuliah jalur ekonomi, saat ini sedang menjalani karir di bagian modelling serta dunia peragawati, tinggi 169 cm, berat 52 Kg yang langsing.

"Rara, kamu tinggal di mana? Esok saya ada pertemuan, jadi perlu istirahat" menyengaja saya tak tawarkan buat mengantarkan ia, kendati pun saya ada kendaraan yang saya membawa sendiri.

"Saya di Sanur.." jawabannya. Wow, lumayan jauh juga. 

Pada situasi normal, saya tidak pernah biarkan seseorang wanita buat pulang sendiri apa lagi malam/pagi hari ini, tetapi ketika itu saya masih mau perlihatkan keacuhanku.

"Kamu dapat pulang sendiri gak, karena hotelku dekat di sini"

"OK, gak apa, banyak mobil carteran kok" jawabannya cukup jengkel.

"Benar nih, atau saya antara saja ya" kataku, berniat buka front.

Barangkali ia sudah kepalang gengsi sampai menjawab..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Bali kan semakin aman ketimbang Jakarta, kalaupun saya didiamkan pulang sendiri di Jakarta, saya gak bakalan pengin tahu kamu kembali" jawabannya taktis.

"OK dech, berhati-hati ya" saya dekatkan bibirku dan mengecup pipi kiri dan kanannya sembari kupegang belakang telinganya, pada akhirnya kudaratkan kecupan gampang di bibirnya.

Automatic ia lantas membalasnya kecupan bibir itu. 

"Esok jam 10 kita bertemu di sini kembali ya" bisikku di telinganya sekalian kuhembuskan napas hangat ke lubang telinganya. Dengan sedikit mengulet, ia menjawab..

"Setuju" ucapnya baik. Selanjutnya kami pulang tidak sama arah. Saya kembali pada hotel sekalian memikirkan yang bisa berlangsung besok malam.

Seusai sepanjang hari cukup letih mengelola tugas dengan Bijak, saya balik ke hotel jam 4 sore. Masih lumayan waktu untuk rileks berenang di kolam renang hotel. Pertamina Cottage yakni bangunan tua yang masih belum di renovasi sekarang ini, sekarang ini sebuah cottage yang telah beralih jadi 2 kamar hotel, dan dahulu masih berwujud satu kamar sama ukuran luas, hingga amat nyaman tinggal dari sana. Salah seseorang presiden Amerika pernah tinggal di salah satunya suite di situ dengan kaca kebal peluru. Salah satunya bekas Presiden Indonesia lantas punya cottage spesial yang katanya tidak dikontrakkan di tamu lain.

Saya sempat tidur sekitaran 3 jam dan saat jam 10:15 malam saya datang di S dan Rara udah duduk di bar. Terlihat minumannya anyar menyusut sedikit, pertanda kalau ia pula baru ada. Ini malam ia terlihat lebih elok dan anggun dibandingkan tempo hari, memakai rok tipis terusan warna hitam rada span dengan belahan disebelah kiri sampai tengah pahanya, potongan dan bahan roknya sebegitu rupa maka dari itu melekat ketat di badannya. Leher berwujud V lebar yang cukup rendah, tampak terang beberapa buah dadanya yang montok. Rambutnya diikat ke atas, mempertunjukkan wujud lehernya yang tingkatan.

CERITA SEKS KENANGAN INDAH RARA MANIS

"Sorry, saya telat ya.. Cukup capek sepanjang hari dengan Berbudi mengurusin pekerjaan, jadi saya ketiduran, kamu udah lama?" tanyaku basa basi. Saya kecup pipi kiri kanannya.

"Tidak pula, cuman anyar 3 jam, barusan sempat bantuin bersihkan meja di sini", jawabannya dengan ria.

Saya tahu ia cuma merayu.

"Wah, rugi dech sang Berbudi kalaupun tamunya seluruhnya kaya kamu" jawabku.

"Memang mengapa? Kebalik kembali, jika tamu banyak yang kaya saya, akan banyak cowok yang masuk kesini tahu.." tukasnya PD. Betul-betul di hari Jumat itu, telah rada banyak tamu yang ada dan banyak juga yang melihat ke Rara.

"Tamu kaya kamu merugikan donk, waktu 3 jam hanya minum 1 teguk, tuch gelasnya masih penuh he he he" ujarku.

"Aah.. Kamu dapat saja, awas ya saya membalas kamu kelak" jawabannya sekalian tangannya coba mencubit hidungku.

Saya tangkap tangannya, lalu saya cium punggung tangannya, bibirku melacak jemari tengahnya, hingga di ujung jemari, saya membuka mulutku lalu jarinya kumasukan ke mulutku sekalian saya hirup pelan-pelan. Rara menarik napas panjang terkaget.

"Awas kamu ya, tidak boleh membuat saya horny di sini", tangkisnya sekalian tarik tangannya yang basah mengenai liurku.

"Ingin temani saya makan tidak?, atau kamu nantikan di sini, saya makan dahulu" saya merayu ia.

"Kamu dapat serius tidak sich, saat saya ditinggalkan di sini, kan kita janjian malam hari ini, kalaupun saya ditinggalkan lagi ada cowok lain merayuku bagaimana" sembari merajuk ia memberi komentar.

"Menarik itu hak mereka, pengen atau nggaknya bergantung kamu, selain itu, bagus donk ada yang menarik kamu, itu berarti cewekku laris, saya tidak salah tentukan dan itu bukan tentu kembali karena ini malam minggu Non, 10 menit saya tinggal kamu, 10 cowok akan mengerubung di sini"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Untung telah sadar kamu, yok kita makan, saya  lapar nih" ujarnya sembari menggamit lenganku keluar S.

Kami ketujuan warung Made, minum dan makan hingga jam 12 malam. Saya telah lumayan pusing biasanya minum.

"Kita lanjutkan mengobrol sembari minum di hotelku ya" uajrku selanjutnya.

Langsung saya bayar bon tiada tunggu jawaban dan saya dekap pundaknya sembari jalan menjurus mobil. Rara melingkarkan tangannya di pinggangku, ternyata Rara lantas memahami kalau itu ialah pengakuan, bukan pertanyaan.

BERSAMBUNG...

Post a Comment

Previous Post Next Post